Tugas
Psikologi Manajemen
Nama : Restie
Widyasputri
Npm : 15511996
Kelas : 3PA05
Pengorganisasian
Struktur Manajemen
a. Definisi Pengorganisasian
b. Definisi Struktur
Organisasi
c. Pengorganisai Sebagai
Fungsi Manajemen
Jawaban :
a. Definisi Pengorganisasian
Pengoraganisasi
merupakan salah satu
fungsi manjaemen yang
berkaitan erat dengan
perencanaan dan merupakan
suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan
alat atau wadah yang
statis. Pengorganisasian
merupakan penentuan pekerjaan – pekerjaan
kepada setiap karyawan penetapan departemen – depatermen (sub
sistem) serta penentuan hubungan - hubungan .
Malayu
S.P.Hasibun (2006 :118) mendefinisikan
pengonganisasian sebagai suatu
proses penentuan, pengelompokan
,dan pengaturan sebagai
macam - macam aktifitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang - orang pada setiap aktifitas,menyediakan alat –alat yang
diperlukan,menetapkan wewenang yang
secara relatif didelegasikan
kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas
- aktivitas . M. Manullang mengatakan
bahwa organisasi sebagai proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang
akan dilakukan,pembattasan tugas –
tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan
- hubungan antara unsur – unsur
organisasi sehingga memungkinkan
orang - orang dapat bekerja bersama – bersama seefektif mungkin untuk pencapaaian tujuan
.
b. Definisi Struktur
Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua
atau lebih ) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada
pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan yang diharapkan dan di inginkan struktur organisasi menggambarkan dengan jelas permisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktifitas dan
fungsi di batasi . dalam struktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu
pertanggung jawab apa yang akan
dikerjakan .
c. Pengorganisasi Sebagai
Fungsi Manajemen
Pengorganisasi
sebagai fungsi manajemen terbagi menjadi
2 yaitu :
a. Organisasi
formal adalah organisasi
yang dibentuk secara sadar dengan
tujuan - tujuan tertentu
yang disadari pula yang diatur dengan ketentuan
- ketentuan formal dalam anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga
(ADART).
b. Organisasi informal
adalah organisasi yang terbentuk
tanpa disadari sepenuhnya juga tidak jelas
anggaran dasar dan anggaran rumah
tangganya tidak ada dan hubungan
– hubungan – hubungan terjalin secara pribadi (personal / private relation ship
buka formal relatianship).
Actuating dan Manajemen
a. Definisi
actuating (pengarahan)
b. Penting actuating
(pengarahan )
c. Prinsip actuating
(pengarahan)
Jawaban :
a. Definisi actuating
(pengarahan)
Actuating (pengarahan)
adalah istilah yang sering dikenal sebagai
penggerakan atau pengawasan yaitu fungsi
manajemen yang terppenting paling
dominan dalam manajemen. Pengarahan dapat ditetapkan dominan dalam
proses dan karyawan ada.
G.R Terry mengemukakan
adalah “ actuating is setting all members of
the group to want to achieve and
to strike to achieve the objective
will ingly and keepingsemua anggota tujuan sesuai dengan perencanaan dan
usaha – usaha pengorganisasi.
b. Penting actuating
(pengarahan)
Empat (4) macam penting
dalam actuating (pengarahan) adalah :
1. Manajer
harus memperoleh rasa hormat dari pada karyawan.
2. Manajer lebih
banyak mengetahui kebiksanaan
perusahaan,ia lebih luas karyawanya
3. Memberikan pengarahkan efektif dapat dilaksanakan oleh seseorang untuk satu
kelompok.
4. Manajer
yang mengarahkan karyawan,harus menggunakan
instruksi – instruksi yang menun jukan
pengetahuan tentang aspek
untuk melakukan suatu tujuan
tertentu .
c. Prinsip actuating
( pengarahan )
Prinsip actuating (pengarahan ) menurut M.
Manullag mengemukakan prinsip yang harus dilaksanakan dalam memberikan
pengarahan yaitu :
1. Pengarahan harus
jelas
2. Pengarahan
diberikan stu perstu
3. Pengarahan harus positif
4. Pengarah harus diberikan.
Mengendalikan fungsi
Manajemen
a. Definisi mengendalikan
(controllng)
b. Langkah
dalam control
c. Tipe-
tipe kontrol
d. Kontrol
proses manajemen
Jawaban :
A. Pengertian pengendalian (controlling).
Pengendalian (controlling)
adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Fungsi inin sangat
penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dibawah ini merupakan definisi controlling
menurut para ahli :
(a) Earl. P. Strong. Controlling is the
process of regulating the various factors in as enterprise according to the
requirement of its plans (pengendalian adalah proses pengaturan berbagai
faktor dalam suatu perusahaan agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-keteapan
dalam rencana).
(b) Harold
Koontz. Control is the measurement and correction of the performance of
subordinates in order to make sure that enterprise objectives andthe planes
devised to attain then are accomplished (pengendalian adalah pengukuran dan
perabikan terahadap pealaksanaan kerja bawahan, agar reancana-rencana yang
telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.
(Badrudin, 2013).
B.
Langkah-langkah dalam Kontrol
a. Menentukan
standar-standar yang akan digunakan seabgai dasar pengendalian.
b. Mengukur pealksanaan atau
hasil yang telah dicapai.
c. Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
d. Melakukan tindakan
perbaikan jika teradapat penyimpangan agar pealksanaan dan tujuan sesuai dengan
rencana.
Proses pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan melalui
beberapa tahapan. Tahap-tahap tersebut merupakan rangkaian proses yang
dilakukan dalam pengendalian. Proses pengendalian menurut M. Manullang (2012)
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
1. Menetapkan
alat pengukur standar (standard)
Bila kita bermaksud mengukur atau menilai sesuatu, maka
pengukuran tersebut baru dapat dilaksanakan jika ada alat pengukur sesuatu
tersebut. Alat pengukur atau standar bagi hasil kerja bawahan pada umumnya
terdapat pada rencana keseluruhan dan rencana bagian. Dengan kata lain, dalam
rencana itulah pada umumnya terdapat standar bagi pelaksanaan pekerjaan.
Agar alat ukur diketahui oleh bawahan, maka alat pengukur tersebut harus
dijelaskan kepada bawahan. Untuk mencapai maksud yang sama, yakni bawahan
memahami standar yang digunakan atasannya, maka standar tersebut dapat
dikembangkan atas suatu dasar bersama.
2. Mengadakan
penilaian (evaluate)
Fase kedua dalam proses pengendalian adalah menilai atau
mengevaluasi. Dalam menilai, dimaksudkan membandingkan hasil pekerjaan bawahan (actual
result) dengan alat pengukur yang sudah ditentukan. Pekerjaan bawahan dapat
diketahui melalui dua cara yakni laporan tertulis yang disusun bawahan, baik
laporan rutin mapun laporan istimewa; dan langsung mengunjungi bawahan untuk
menanyakan hasil pekerajaannya atau bawahan dipanggil untuk menanyakan hasil
pekerjaannya atau bawahan dipanggil untuk memberi laporan lisan.
3. Mengadakan
tindakan perbaikan (corrective action)
Fase korektif dilaksanakan bila pada fase sebelumnya
dipastikan telah terjadi penyimpangan. Untuk dapat melaksanakan tindakan
perabaikan, maka langkah pertama harus diketahui dan dianalisis sebab
terjadinya perbedaan atau penyimpangan. Penyimpangan terjadi karean beberapa
sebab :
a. Kekurangan faktor produksi sehingga
pengiriman barang-barang yang dipesan langganan terlambat.
b. Tidak cakapnya pimpinan penjualan untuk
mengorganisasi human resources dan resources lainnya di
lingkungan.
c. Sikap-sikap
pegawai di bagian penjualan menjadi apatis.
C.
TIPE-TIPE KONTROL
Tiga tipe-tipe
dasar pengendalian menurut Mamduh (dalam Badrudin, 2013), yaitu :
1.
Pengendalian pendahuluan (feed forward control atau sleering
control).
Pengendalian
pendahuluan didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu.
Pengendalian ini merupakan pengendalian yang cukup agresif dan memerlukan
informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai perubahan-perubahan dalam
lingkungan atau kemajuan-kemajuan dalam mencapai tujuan tertentu.
Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan membuat realisasi rencana
terhambat akan selalu diantisipasi.
2.
Pengendalian concurrent (yes/no). Tipe pengendalian ini dilakukan selama
kegiaatan masih berlangsung. Tipe ini merupakan pengendalian ketika suatu
kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak apabila ada persetujuan atau ada
kondisi tertentu yang harus dipenuhi. Tipe pengendalian ini kurang populer
dibandingkan dengan tipe pengendalian pendahuluan, tetapi tipe pengendalian ini
dapat digunakan sebagai pelengkap, dan digunakan bersama-sama dengan pengendalian
pendahuluan. Penggunaan bersama tersebut akan meningkatkan keamanan program
atau kegiatan yang sedang dilakukan.
3.
Pengendalian umpan balik (post-action control). Pengendalian ini
mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai.
Penyebab-penyebab penyimpangan kemudian ditentukan, dan kemudian
penyebab-penyebab tersebut dapat digunakan untuk perencanaan di masa mendatang
untuk kegiatan yang serupa. Pengendalian umpan balik kadang-kadang diperlukan
untuk tujuan lain, misalnya untuk tujuan penentuan bonus dan memotivasi
karyawan. Sebagai contoh, bonus untuk salesman adalah 10% dari kelebihan
penjualan atas kuota yang telah ditetapkan. Kalau ingin memperoleh uang
tambahan, salesman tersebut akan berusaha meningkatkan penjualan
sebanyak-banyaknya.
D.
KONTROL PROSES MANAJEMEN
Seorang manajer
harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen
dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol atau
pengendalian, cara-caranya dilakukan sebagai berikut :
1. Pengendalian
langsung, yaitu pengendalian yang dilakukan sendirisecara langsung oeh seorang
manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui
apakah dikerjakan degan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yang
dikehendakinya.
Kebaikan
pengendalian langsung
a. Jika
ada kesalahan dapat diketahui sedini mungkin, shingga perbaikannya dilakukan
dengan cepat.
b. Akan
terjadi kontak langsung antara bawahan dengan atasan, sehingga akan memperdekat
hubungan antara atasan dengan bawahannya.
c. Akan
memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan karena merasa diperhatikan oleh
atasannya.
d. Akan
tertampung sumbangan pikiran dari bawahan yang mungkin bisa berguna bagi
kebijaksnaan selanjutnya.
e. akan
dapat menghindari timbulnya kesan laporan “Asal Bapak Senang (ABS)”.
Keburukan
pengendalian langsung
a. Waktu
manajer banyak tersita, sehingga waktu untuk pekerjaan lainnya berkurang,
misalnya perencanaan.
b. Mengurangi
inisiatif bawahan, karena mereka merasa bahwa atasannya selalu mengamatainya.
c. Ongkos
semakin besar karena adanya biaya perjalanan dan lainnya.
2. Pengendalian
tidak langsung adalah pengendalian jarak jauh, yaitu melalui laporan yang
diberikan bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang
pelaksanaan pekerajaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
Kebaikan
pengendalian tidak langsung
a. Waktu
manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainnya semakin banyak misalnya
perencanaan dan kebijaksanaan.
b. Biaya
pengendalian realtif kecil.
c. Memberikan
kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaannya.
Keburukan
pengendalian tidak langsung
a. Laporan
kadang-kadang kurang objektif karena ada kecenderungan untuk melaporkan yang
baik-baik saja.
b. Jika
ada kesalahan terlambat mengetahuinya, sehinga perbaikan pun juga terlambat.
c. Kurang
menciptakan hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Pengendalian
berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk
kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar-standar yang
diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung
dan tidak langsung oleh manajer
Sumber :
Sadrudin, Dr., M.Ag. 2013. Dasar-dasar Manajemen. Bandung :
Alfabeta.
Masibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Jakarta
: Bumi Aksara.
Manullang, M. 2012. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Robbins, S. 1994. Teori Organisasi Struktur Desain dari Aplikasi. Alih
Bahasa : Udaya Jusuf.
Edis 3. Jakarta : Arcan.
ff
Edis 3. Jakarta : Arcan.
ff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar